Rayuan-rayuan seringkali mewarnai hubungan kita dengan teman. Kadang rayuan itu hanya berarti candaan semata. Namun bisa juga berarti ungkapan perasaan yang serius. Bagaimana membedakannya.
Berteman dekat dengan lawan jenis biasanya diwarnai dengan godaan-godaan 'nakal'. Namun Anda tak perlu menganggap serius semua itu. Ada kalanya hal itu hanya terjadi saat Anda dan teman bertemu. Saat berpisah, tak ada sesuatu yang berarti. Namun ada baiknya untuk lebih sensitif, ketika rayuan itu kemudian menjadi lebih intens, dan berlanjut pada rasa saling ketergantungan. Bisa jadi, perasaan terhadap teman Anda itu lebih serius.
Sebagian orang ada yang suka melakukan godaan-godaan 'nakal' terhadap lawan jenis. Untuk jenis orang yang seperti ini, sebaiknya Anda lebih berhati-hati agar tidak terjebak dalam permainannya. Namun jika orang tersebut bukan termasuk kategori orang yang sering menggoda tetapi berusaha menarik perhatian Anda dengan menggoda, kemungkinan orang tersebut mencoba mengungkapkan perasaannya terhadap Anda.
Kontak mata juga dapat menjadi indikator dalam hal ini. Kontak mata biasanya terjadi pada pembicaraan dari mulut ke mulut saja, namun ketika kontak mata terjadi secara terus-menerus, bisa jadi ada sesuatu dibalik tatapannya. Disadari atau tidak, teman yang naksir Anda akan lebih sering memperhatikan Anda. Jika Anda pergoki saat orang tersebut memperhatikan Anda, biasanya orang tersebut berusaha membuang muka. Bahkan terkadang ia menjadi salah tingkah.
Bercanda dengan mengejek mungkin menjadi salah satu cara yang paling sering dilakukan saat menggoda. Namun ketika ia mulai membicarakan ke hal yang lebih pribadi dan emosional, misalnya ia menanyakan pendapat Anda tentang dirinya, kemungkinan besar tertarik untuk menjalin hubungan yang lebih serius dengan Anda.
Mengetahui godaan-godaan tersebut di atas memang gampang-gampang susah karena sifatnya yang subjektif. Untuk itu terkadang Anda membutuhkan pendapat dari orang lain untuk menilai.
sumber: http://weome.blogspot.com/2012/08/rayuan-gombal-atau-naksir-sungguhan.html
0 komentar:
Posting Komentar